MAKALAH
MULOK
KELAUTAN
SMAN
1 WANGI-WANGI
KAB.
WAKATOBI
TAHUN
PELAJARAN 2013-2014
Anggota
Kelompok :
- Muhammad
Resky Saputra
- Harlin
Kirana
- Hariati
- Pipin
Afrianti
EKOSITEM ESTUARIA
D
A
N
EKOSISTEM HUTAN
MANGROVE
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Latar
belakang pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang di berikan oleh
ibu guru dan juga untuk memperkaya ilmu teman-teman akan Ekosistem Estuaria Dan
Ekosistem Mangrove yang semakin hari semakin hilang di dalam bumi pertiwi, dan
harapan kami terhadap makalah ini adalah untuk dapat menyadarkan teman-teman
akan pentingnnya Ekosistem Mangrove dan Ekosistem Estuaria bagi Kehidupan
manusia dan juga keseimbangan alam. dalam makalah kami yang sederhana ini kami
harap dapat memenuhui standar penilaian bagi ibu guru dan apabila ada kesalahan
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, saran dan kritik dari ibu guru sangat
kami butuhkan untuk perbaikan makalah kami yang akan datang, sekian terima
kasih.
Penyusun
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
Pengertian Ekosistem Estuaria dan Ekosistem Mangrove?
2. Apakah
Karateristik ( cirri-ciri ) Ekosistem Estuaria dan Ekosistem Mangrove?
3. Apakah
Fungsi Ekosistem Estuaria dan Ekosistem Mangrove?
4. Apasajakah
Fauna Ekosistem Estuaria ?
5. Apasajakah
Flora Ekosistem Mangrove ?
TUJUAN
1. Mengetahui
Pengertian Ekosistem Estuaria dan Ekosistem Mangrove
2. Mengetahui
Karateristik/Cirri-Ciri Ekosistem Estuaria dan Ekosistem Mangrove
3. Mengetahui
Fungsi Ekosistem Estuaria dan Ekosistem Mangrove
4. Mengetahui
Fauna Ekosistem Estuaria
5. Mengetahui
Flora Ekosistem Mangrove
II PEMBAHASAN
A. Ekosistem Estuaria
1. Pengertian
Ekosistem Pesisir Estuaria
Kata “estuari” dipinjam dari
perkataan bahasa Inggris estuary, dari bahasa Latin aestuarium yang berarti
aliran air pasang dari laut, yang akar katanya adalah aestus, pasang surut air
laut. Per definisi, ada banyak pengertian yang dipakai orang untuk menjelaskan
estuari. Salah satu definisi yang diterima orang secara luas menyebut estuari
sebagai:
”badan
air pesisir yang semi-tertutup, yang terhubung bebas dengan laut terbuka, yang
di dalamnya air laut nyata tercampur dan terencerkan oleh air tawar yang
mengalir dari daratan.”[1]
Atau, definisi lain
yang lebih melingkup, misalnya:
”badan
air semi-tertutup, yang terhubung ke laut sejauh batas pasang surut atau batas
intrusi garam dan menerima limpasan air tawar, namun masuknya air tawar mungkin
tidak terus menerus, hubungan ke laut mungkin tertutup untuk sebagian waktu
dalam setahun, sementara pengaruh pasang surut air laut mungkin dapat
diabaikan.”[3]
2. Klasifikasi
Estuari Berdasarkan Geomorfologi ( Sirkulasi air didalamnya )
a. Tipe
laguna
Estuari tipe ini hampir terisolasi oleh karena
adanya beting penghalang di arah lautnya, baik berupa pulau ataupun tanjung
penghalang. Dengan demikian, laguna estuari ini hanya terhubung dengan laut
terbuka melalui satu atau beberapa celah yang relatif sempit, tempat keluar
masuknya air. Tipe ini biasanya terbentuk di wilayah yang pantainya landai,
pada tepi benua yang secara tektonik stabil, di tepi laut pinggiran yang
ombaknya tidak terlalu besar.
Beting-beting penghalang itu dapat terbentuk oleh
beberapa hal, misalnya:
• Beting pasir yang terbentuk dari pasir dasar
laut yang terangkat dan diendapkan oleh gelombang laut; biasanya berupa beting
memanjang sejajar dengan garis pantai.
• Beting lumpur sedimen yang dibawa sungai,
namun tertahan oleh gelombang dan arus laut, dan diendapkan di sebelah muka
muara.
• Beting karang yang berasal dari batu atau
tanah pantai yang tererosi ketika terjadi penggenangan oleh air laut yang
menaik, sehingga membentuk semacam teluk kecil; beting batu itu adalah
sisa-sisa yang tidak turut tererosi.
• Beting tanah atau pasir yang berasal dari
ujung (tanjung kecil) yang tererosi pinggirannya, namun bertambah panjang
karena tambahan endapan di ujungnya akibat arus laut dan gelombang.
b. Tipe
Fjord
Estuari
tipe fjord ini terbentuk di muara sungai yang berlembah dalam karena tererosi
oleh aliran es (gletser).
Secara khas estuari semacam ini mempunyai lembah dengan penampang serupa
huruf-U, bertebing curam, dengan dasar yang berbatu-batu dan berkontur khas
akibat
terkikis aliran gletser. Di
hulunya, estuari ini bisa jadi sangat dalam, dapat melebihi 300 m (980 kaki). Namun ujungnya dangkal karena endapan
serpih batu-batuan acap membentuk gigir (semacam beting atau gosong) di bawah
air. Apabila gigir ini sangat dangkal, dapat menghalangi pertukaran air (tawar
dengan laut) sedemikian sehingga air sangat sedikit bertukar, dan air-air di
bawah garis kedalaman gigir boleh dikatakan sangat jarang bersirkulasi, atau
stagnan dalam jangka yang panjang.
c.
Tipe Pengaruh Tektonik
Adalah
estuari yang terbentuk karena pergerakan tanah yang disebabkan oleh aktivitas
patahan tektonik, vulkanisme, atau tanah longsor. Tipe ini sangat sedikit
ditemukan; salah satunya adalah estuari di Teluk San Francisco, yang terbentuk oleh
pergerakan sesar San Andreas.
3.
Fauna Lingkungan Estuarian
Daerah estuarin merupakan
tempat hidup yang baik bagi populasi ikan jika dibandingkan dengan jenis ikan
lainnya. Daerah ini merupakan tempat untuk berpijah dan membesarkan
anak-anaknya bagi beberapa spesies ikan. Adapun faktor yang menyebabkan daerah
ini mempunyai nilai produktivitas tinggi yaitu, disana terdapat suatu
penambahan bahan- bahan organik secara terus menerus yang berasala dari daerah
aliran sungai, perairan estuarin adalah dangkal, sehingga cukup menerima
matahari untuk membantu kehidupan tumbuh-tumbuhan yang sangat banyak, daerah
estuarin merupak tempat yang relative kecil menerima aksi gelombang akibatnya
detritus dapat menumpuk didalamnya, aksi pasang selalu mengaduk-aduk bahan
organic yang berada disekitar tumbuh-tumbuhan.
Sayangnya, manuasia membuat
daerah ini menjadi tempat yang lebih tercemar daripada bagian lautan
lainya.pembuangan sampah dan kotoran –kotoran hasil industri yang khususnya mengandung
racun yang tinggi kebanyakan dibuang kedalam sungai dimana mereka ini kemudian
diangkut kearah muara sungai dan masuk akedalam estuarin sehingga derah
tersebut menjadi tercemar.
Biota yang hidup di ekosistem
estuari umumnya adalah percampuran antara yang hidup endemik, artinya yang
hanya hidup di estuari, dengan mereka yang berasal dari laut dan beberapa yang
berasal dari perairan tawar, khususnya yang mempunyai kemampuan osmoregulasi
yang tinggi. Bagi kehidupan banyak biota akuatik komersial, ekosistem estuari
merupakan daerah pemijahan dan asuhan. Kepiting (Scylia serrata), tiram
(Crassostrea cucullata) dan banyak ikan komersial merupakan hewan estuari.
Udang niaga yang memijah di laut lepas membesarkan larvanya di ekosistem ini
dengan memanfaatkannya sebagai sumber makanan.
Terdapat juga binatang yang
dapat kita golongkan kedalam kompenen peralihan, kedalam kompenen ini termasuk
dalam organisme seperti ikan yang melakukan migrasi yang melewati estuaria
dalam perjalananya kedaerah pemijahan baik diair tawar maupun air laut, contoh
umum adalah ikan salem (Salmo, Oncorbyncus) dan Belut laut (Anguilla).
Sedangkan untuk fauna peralihan juga termasuk binatang yang ada di estuaria
hanya untuk mencari makan dan termasuk berbagai burung dan ikan. Organisme
estuarin berasal dari binatang laut dan bukan dari air tawar, karena binatang
laut mampu mentolerir penurunan sanilitas yang besar daripada spesies air tawar
menghadapi kenaikan salinitas.
4.
Karateristik ekosistem estuaria
1. Keterlindungan
Estuaria merupakan perairan semi
tertutup sehingga biota akan terlindung dari gelombang laut yang memungkinkan
tumbuh mengakar di dasar estuaria dan memungkinkan larva kerang-kerangan
menetap di dasar perairan.
2.
Kedalaman
Kedalaman estuaria relatif dangkal
sehingga memungkinkan cahaya matahari mencapai dasar perairan dan tumbuhan
akuatik dapat berkembang di seluruh dasar perairan, karena dangkal memungkinkan
penggelontoran (flushing) dengan lebih baik dan cepat serta menangkal masuknya
predator dari laut terbuka (tidak suka perairan dangkal).
3.
Salinitas air
Air tawar menurunkan salinitas
estuaria dan mendukung biota yang padat.
4.
Sirkulasi air
Perpaduan antara air tawar dari
daratan, pasang surut dan salinitas menciptakan suatu sistem gerakan dan
transport air yang bermanfaat bagi biota yang hidup tersuspensi dalam air,
yaitu plankton.
5.
Pasang
Energi pasang yang terjadi di
estuaria merupakan tenaga penggerak yang penting, antara lain mengangkut zat
hara dan plangton serta mengencerkan dan meggelontorkan limbah.
6.
Penyimpanan dan pendauran zat hara
Kemampuan menyimpan energi daun
pohon mangrove,lamun serta alga mengkonversi zat hara dan menyimpanya sebagai
bahan organik untuk nantinya dimanfaatkan oleh organisme hewani.
5. Fungsi Ekologis Lingkungan Estuaria
Secara umum estuaria mempunyai
peranan ekologis penting diantaranya sebagai berikut:
1. Sebagai sumber
zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut (tidal
circulation);
2. Penyedia
habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria sebagai
tempat berlindung dan tempat mencari makan;
3. Sebagai tempat
untuk bereproduksi dan atau tempat tumbuh besar (nursery ground)
terutama bagi sejumlah spesies udang dan ikan.
Sedangkan secara umum estuaria
dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut:
1.
Sebagai tempat pemukiman;
2.
Sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan;
3.
Sebagai jalur transportasi;
B. Ekosistem Hutan Mangroove
1. Pengertian
Hutan Mangrove
Hutan
mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, yang didominasi oleh
beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah
pasang-surut pantai berlumpur. Komunitas vegetasi umumnya tumbuh pada daerah
intertidal dan supratidal yang cukup mendapat aliran air, dan terlindung dari
gelombang besar dan arus pasang-surut yang kuat.
Ekosistem ini mempunyai dua komponen lingkungan, yakni
darat (terestrial) dan air (akuatik). Lingkungan akuatik pun dibagi dua, laut
dan air tawar. Ekosistem mangrove dikenal sangat produktif, penuh sumberdaya
tetapi peka terhadap gangguan. Ia juga dikenal sebagai
pensubsidi energi,
karena adanya arus pasut yang berperan menyebarkan zat hara yang dihasilkan
oleh ekosistem mangrove ke lingkungan sekitarnya. Dengan potensi yang
sedemikian rupa dan potensi-potensi lain yang dimilikinya, ekosistem mangrove
telah menawarkan begitu banyak manfaat kepada manusia sehingga keberadaannya di
alam tidak sepi dari perusakan, bahkan pemusnahan oleh manusia.
Ekosistem mangrove ditumbuhi sedikitnya oleh 89 jenis
tumbuh-tumbuhan. Dari jumlah ini terdapat empat jenis yang dinamakan “strict
mangrove”, yakni Avicennia, Excoecaria,
Sonneratia dan Rhizophora. Selain ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan,
ekosistem mangrove juga dihuni oleh berbagai jenis satwa. Sebagai contoh, jenis
burung seperti Ardea cinerea (cangak abu), Nomenius schopus (gajahan sedang),
Egretta sp. (kuntul), dan Larus sp. (camar). Satwa lainnya yang hidup di sana
adalah Macaca fascicularis (kera ekor panjang), Varanus salvator (biawak), juga
terdapat satwa yang hidup di dasar hutan mangrove seperti kepiting graspid dan
ikan gelodong (Periohthalmus).
2. Ciri-Ciri
Hutan Mangrove
Ada beberapa ciri-ciri spesifik yang bisa dijumpai di
hutan mangrove, antara lain:
1. Jenis pepohonan yang related terbatas.
2. Akar pepohonan terbilang unik sebab berbentuk
layaknya jangkar dengan melengkung juga menjulang di bakau atau Rhizphora Spp.
3. Terdapat beberapa pohon yang akarnya mencuat
secara vertical layaknya pensil di pidada atau Sonneratia dan juga api-api atau
Avicennia Spp.
4. Terdapat biji atau propagul dengan sifat
vivipar atau mampu melakukan proses perkecambahan pada kulit pohon.
5. Sementara itu, ciri-ciri khusus dari habitat
hutan mangrove antara lain:
6. Wilayah tanah yang tergenang secara periodic
atau berkala.
7. Tempat tersebut juga mendapat aliran air tawar
yang cukup dari daratan.
8. Wilayah tersebut terlindung dari gelombang
besar juga arus pasang surut laut yang kuat.
9. Air di wilayah tersebut memiliki kadar garam
payau.
3. Fungsi
Hutan Mangrove
Keberadaan ekosistem mangrove ini sangat penting sebab ia
memiliki beberapa fungsi yang nyata terhadap organisme lainnya. Apa sajakah
itu? Berikut uraiannya.
a. Fungsi
Fisik Hutan Mangrove
§ Sebagai
penjaga garis pantai juga tebing sungai agar terhindar dari erosi atau abrasi.
§ Memacu
percepatan perluasan lahan.
§ Mengendalikan
intrusi dari air laut.
§ Berperan
sebagai pelindung daerah belakang hutan mangrove dari pengaruh buruk hempasan
gelombang juga angin yang kencang.
§ Sebagai
kawasan penyangga dari rembesan air lautan.
§ Sebagai
pusat pengolahan limbah organik.
b. Fungsi
Ekonomis Hutan Mangrove
·
Sebagai sumber kayu untuk bahan bakar juga
bahan bangunan bagi manusia.
·
Sebagai penghasil beberapa unsur penting
seperti obat-obatan, minuman, makanan, tannin juga madu.
·
Sebagai lahan untuk produksi pangan.
·
Penghasil keperluan industri (bahan baku kertas, tekstil,
kosmetik, penyamak kulit, pewarna),
·
Penghasil bibit ikan, nener udang, kepiting, kerang, madu,
dan telur burung,
·
Pariwisata,
penelitian, dan pendidikan.
c. Fungsi
Biologis Hutan Mangrove
·
Sebagai tempat untuk mencari makanan,
tempat memijah, tempat untuk berkembang-biak berbagai organisme seperti ikan,
udang dan lain-lain.
·
Sebagai salah satu sumber plasma nutfah
4. Flora
Pada Ekosistem Mangrove
Berbicara
mengenai flora atau tumbuhan yang ada di ekosistem hutan mangrove antara lain
liana, alga, bakteri juga fungi. Beberapa ahli menemukan terdapat kurang lebih
89 spesies . Flora tersebut kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok, antara lain:
1.
Flora hutan mangrove mayor atau tanaman
mangrove sesungguhnya, adalah tanaman yang memperlihatkan kesetiaan pada
habitas ekosistem mangrove. Ia memiliki kemampuan untuk membentuk tegakan yang
murni serta secara dominan mencirikan susunan komunitas. Dari segi morfologis,
ia mempunyai bentuk yang adaptif akan lingkungan hutan mangrove dan mampu
mengontrol kadar garam. Contoh flora yang masuk ke kelompok ini adalah adalah
Kandelia, Rhizophora, Bruguiera, Avicennia, Ceriops, Lumnitzera, Laguncularia,
Sonneratia dan Nypa.
2.
Flora mangrove minor, adalah tanaman
mangrove yang tidak memiliki kemampuan untuk membentuk sebuah tegakan yang
murni, dengan demikian secara morfologis tanaman ini tidak memiliki peranan
yang dominan dalam komunitas mangrove. Contoh tanaman ini antara lain
Excoecaria, , Aegiceras. Aegialitis, Xylocarpus, Camptostemon, Heritiera,
Pemphis, Scyphiphora, Osbornia, Acrostichum dan juga Pelliciera.
3. Asosiasi hutan Mangrove, contoh tanaman yang
satu ini adalah Calamus, Hibiscus, Cerbera dan masih banyak lagi lainnya.
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ekosistem estuaria adalah ekosistem dimana badan air
pesisir yang semi-tertutup, yang terhubung bebas dengan laut terbuka, yang di
dalamnya air laut nyata tercampur dan terencerkan oleh air tawar yang mengalir
dari daratan. Sedangkan Ekosistem Hutan Mangrove merupakan ekosistem dimana komunitas vegetasi
pantai tropis, didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu
tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur.
Ekosistem estuaria mempunyai beberapa jenis fauna seperti
kepiting dan tiram sedangkan flora di ekosistem Mangrove seperti Kandelia,
Rhizophora, Bruguiera. Ekosistem estuaria dan ekosistem mangrove mempunyai
peranan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia seperti sebagai Sebagai
sumber kayu untuk bahan bakar juga bahan bangunan bagi manusia, Sebagai
penghasil beberapa unsur penting seperti obat-obatan, minuman, makanan, tannin
juga madu, Sebagai tempat pemukiman, dan
Sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan.
Dan kita dapat menarik kesimpulan bahwa ekosistem
estuaria dan ekosistem mangrove sangat berguna bagi kehidupan manusia, dan
sudah menjadi tanggung jawab kita untuk menjaga dan melestarikan ekosistemnya
bukan hanya memanfaatkan kekayaannya belaka.
DAFTAR
PUSTAKA
file:///E:/Dokumen/Tugas/sekolah/mulok/hutan-mangrove.html
file:///E:/Dokumen/Tugas/sekolah/mulok/ekosistem-estuaria.html
file:///E:/Dokumen/Tugas/sekolah/mulok/ekologi-estuari.html
http://iptek.net.id/ind/?mnu=8&ch=jsti&id=190.
diakses tanggal 14 november 2008
Nybakken, James W.1988 . Biologi Laut Suatu Pendekatan
Ekologi. Jakata : PT Gramedia
Hutabarat, Sahala dan Evans, Stewart M. 1986. Pengantar
Oseanografi. Jakarta : Universitas Indonesia.
Titanium vs tungsten - TITONIC ART - TITONIC ART
BalasHapusTITS snow peak titanium TO BETTERS titanium vs ceramic flat iron · columbia titanium pants TITE microtouch titanium trim walmart T. The TITE micro touch trimmer T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.T.